Sangihe,Portalsulutnew.com – Pameran dan Pentas Seni Budaya bertajuk “Sangihe Harmoni” dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-600 Kepulauan Sangihe sekaligus Pesta Adat Tulude Tahun 2025. Digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe.
Acara pembukaan berlangsung meriah dihadiri oleh Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe, Albert Huppy Wounde, Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sangihe Josephine M. Tacoh, Sekretaris Daerah Sangihe Herry Wolf, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota DPRD, pelaku UMKM, serta masyarakat .
Dalam sambutannya, Penjabat Bupati Albert Huppy Wounde menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. “Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya kita dapat berkumpul di sini untuk memeriahkan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe dan Pesta Adat Tulude,” ujarnya.
Bupati Wounde menjelaskan bahwa tema “Sangihe Harmoni” mencerminkan pentingnya keselarasan antara budaya, ekonomi, dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pelestarian budaya sekaligus wadah pengembangan bagi pelaku UMKM. “Pameran UMKM dan Pentas Seni Budaya ini adalah upaya kita untuk melestarikan kebudayaan Sangihe dan mendorong inovasi pelaku UMKM agar semakin maju,” tuturnya.
Acara ini menampilkan berbagai kekayaan budaya dan produk unggulan daerah, mulai dari seni tari, musik, kerajinan tangan, hingga kuliner khas yang menjadi daya tarik tersendiri. “Semua ini adalah cerminan keberagaman budaya yang harus kita jaga dan lestarikan,” tambah Bupati.
Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan Taggongong oleh Penjabat Bupati Albert Huppy Wounde, didampingi unsur Forkopimda. Suara alat musik tradisional tersebut menjadi simbol dimulainya rangkaian kegiatan perayaan.
Pameran ini juga menjadi ajang promosi produk UMKM khas Sangihe, yang diharapkan mampu bersaing hingga ke tingkat nasional maupun internasional. “Dengan dukungan masyarakat, UMKM Sangihe dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah,” tegas Wounde.
Pameran dan Pentas Seni Budaya “Sangihe Harmoni” diharapkan tidak hanya menjadi momentum pelestarian budaya, tetapi juga mempererat rasa persatuan, kegotongroyongan, serta semangat masyarakat Kepulauan Sangihe untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.
***