Manado,Portalsulutnew.com – Indonesia sebagai sebuah bangsa besar tidak luput dari perjalanan sejarah yang penuh dinamika. Salah satu bab penting dalam sejarah nasional adalah peristiwa kembalinya gerakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta) ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi simbol berakhirnya konflik bersenjata antara pusat dan daerah, tetapi juga mencerminkan kekuatan rekonsiliasi dan semangat persatuan yang terus mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia.
Dirangkum dari berbagai sumber, gerakan Permesta ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap ketimpangan pembangunan dan dominasi kekuasaan pusat terhadap daerah. Tokoh-tokoh seperti Letkol Ventje Sumual menjadi figur sentral dalam upaya memperjuangkan otonomi yang lebih luas dan pembagian sumber daya yang lebih adil.
Setelah melalui konflik yang panjang dan melelahkan, berbagai upaya diplomasi dan pendekatan persuasif dilakukan. Pemerintah Indonesia menunjukkan kebesaran hati dengan membuka pintu maaf bagi para anggota Permesta yang bersedia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca : Frits Johanes Tumbelaka dan Diplomasi Damai di Tengah Gejolak Permesta