Selasa 15 Maret 1960 “Pertemuan” Pertama Menuju Permesta Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi

oleh
oleh
DJ Somba dan FJ 'Broer' Tumbelaka (berbaju putih). Matungkas 15 Maret 1960. Foto Dokumentasi Dari Keluarga FJ 'Broer' Tumbelaka.

Setelah pembicaraan empat mata, FJ ‘Broer’ Tumbelaka bermalam dilokasi pertemuan yang telah dipersiapkan oleh jajaran dari DJ Somba. Pada esok paginya FJ ‘Broer’ Tumbelaka dengan ditemani SH Ticoalu (Tjame) meninggalkan lokasi pertemuan dengan dilepas langsung oleh DJ Somba. Dan setiba di desa Sukur, Airmadidi, FJ ‘Broer’ Tumbelaka dijemput oleh pihak dari TNI.

Hasil pertemuan pertama dilaporkan khusus kepada Panglima Divisi Brawijaya, Kolonel. Soerachman dan selanjutnya oleh kepada MKN / KASAD, Jenderal AH Nasution di Jakarta pada 14 April 1960

Pasca pertemuan 15 Maret 1960 di Matungkas dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan atau ke 2 dengan DJ Somba namun pertemuan ke 2 tertunda cukup lama dikarenakan pasca pertemuan 15 Maret 1960 di Matungkas lahir propinsi baru yang diberi nama Sulawesi Utara – Tengah (Sulutteng) dengan ibukota di Manado.

Pada 25 Mei 1960 Pemerintah menunjuk AA Baramuli sebagai Gubernur Sulutteng dan FJ ‘Broer’ Tumbelaka menjadi Wakil Gubernur Sulutteng dengan tugas khusus dibidang Keamanan.

Selanjutnya FJ ‘Broer’ Tumbelaka yang telah menjadi Wakil Gubernur Sulutteng melanjutkan pertemuan ke 2 dengan pihak Permesta pada 9 Agustus 1960 di Popareng, Teluk Amurang (sekarang Minahasa Selatan) dimana dalam menuju lokasi melalui laut untuk mendarat di pantai.

Tercatat kemudian ada sekitar 8 kali pertemuan lanjutan yang semuanya di wilayah Permesta sampai pada akhirnya terjadi tiga kali upacara penerimaan pasukan Permesta di Malenos Baru Minahasa Selatan, Tara-tara Tomohon dan Papakelan Minahasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.