Sam Ratulangi : Tokoh Minahasa dan Pahlawan Nasional

oleh
Dr GSSJ Ratulangi (Foto:Ist)

Tokoh Minahasa Sam Ratulangi bernama lengkap Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (GSSJ Ratulangi), adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia bukan hanya dikenal sebagai tokoh Minahasa, tetapi juga sebagai pahlawan nasional yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan, politik, dan perjuangan kemerdekaan.

Sam Ratulangi, lahir pada 5 November 1890 di Tondano, Sulawesi Utara (Sulut) dan berasal dari keluarga Minahasa terpelajar. Sejak kecil, Sam telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.

Setelah menempuh pendidikan dasar di Sulawesi, ia melanjutkan sekolah ke Batavia dan kemudian ke luar negeri. Sam Ratulangi menimba ilmu di Studi Teknik di STOVIA, lalu melanjutkan ke Switzerland dan meraih gelar doktor dalam bidang matematika dan ilmu pasti dari Universitas Zürich pada tahun 1919. Setelah menempuh pendidikan di luar negeri, Sam Ratulangi kembali ke tanah air.

Dirangkum dari berbagai sumber, di Indonesia Sam Ratulangi tidak hanya menunjukkan dirinya sebagai kaum intelektual, tetapi juga sebagai seorang nasionalis.

Sam Ratulangi aktif dalam berbagai organisasi perjuangan, seperti Perhimpunan Indonesia di Belanda, yang merupakan organisasi mahasiswa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan.

Putra asal Tondano Minahasa – Sulut ini Sam Ratulangi,  juga dikenal sebagai tokoh pers dengan menerbitkan berbagai tulisan di surat kabar yang membangkitkan kesadaran nasional. Gagasan-gagasannya yang progresif banyak menginspirasi kaum muda dan kalangan terpelajar Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, Sam Ratulangi tetap aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi pertama.

Dalam jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi pertama, Sam Ratulangi berjuang untuk menyebarluaskan semangat kemerdekaan ke berbagai daerah di Sulawesi.

Ia juga menjadi anggota dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), yang merupakan cikal bakal dari parlemen Indonesia. Namun, perjuangannya tak lepas dari tantangan. Sam Ratulangi sempat ditangkap oleh Belanda dalam Agresi Militer Belanda dan diasingkan ke luar Sulawesi.

Sam Ratulangi memiliki semboyan sangat terkenal yakni “Si tou timou tumou tou”, yang berarti “Manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain”. Filosofi ini menggambarkan pandangan hidupnya yang sangat humanis dan berakar dari budaya Minahasa.

Atas jasa-jasanya yang besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa, pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1961. Namanya diabadikan dalam berbagai bentuk, termasuk Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) di Manado, dan jalan-jalan besar di berbagai kota Indonesia.

Sam Ratulangi adalah contoh nyata bagaimana intelektualitas, nasionalisme, dan kepedulian terhadap sesama dapat berjalan beriringan.

Sebagai tokoh Minahasa, Sam Ratulangi membawa kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara. Sebagai pahlawan nasional, ia menjadi simbol perjuangan tanpa pamrih bagi kemerdekaan Indonesia. Warisan pemikiran dan semangat juangnya akan terus hidup dalam sejarah bangsa Indonesia.

[***]

No More Posts Available.

No more pages to load.