Minahasa – Rapat Koordinasi (Rakor) Tengah Tahunan Pria Kaum Bapa (P/KB) sekaligus dengan pelantikan Panji Yosua Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), berlangsung di Jemaat Damai Tondegesan, Wilayah Kawangkoan, Sabtu (12/07/2025).
Agenda kegiatan P/KB GMIM ini, dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Sulut, Dr. Denny Mangala, M.Si.
Gubernur Sulut Yulius Selvanus dalam sambutannya disampaikan Dr Denny Mangala, mengatakan bahwa gereja dan pemerintah dua institusi yang berbeda, namun memiliki tanggung jawab dan peran yang sama jadi harus sinergi.
“Gereja tugasnya membangun kualitas iman jemaat. Sementara pemerintah tugasnya mensejahterakan rakyatnya”,ujar Gubernur Sulut disampaikan Denny Mangala.
Lanjutnya, dua tugas ini memerlukan sinergitas dan saling melengkapi.
Dikatakannya, dalam sudut pandang ini, Gereja termasuk di dalamnya P/KB dan Panji Yosua P/KB merupakan pilar pembangunan penopang Sulawesi Utara dan pembangunan nasional.
“Untuk itu, P/KB sebagai pilar pembangunan, mari kita mengambil peran menopang tugas pemerintah membangun Sulawesi Utara.” ajak Mangala.

Ketahanan Pangan
Lebih lanjut kata dia, ada beberapa hal dan fenomena yang perlu dukungan kita semua. Saat ini Presiden Prabowo sementara menggerakkan ketahanan pangan di Indonesia.
Sementara untuk ketahanan pangan di Sulut juga terus digaungkan Gubernur Yulius demi masyarakat daerah Nyiur Melambai ini.
“Saat ini ada 282 juta penduduk dunia di 59 negara, terdampak kelaparan pangan ekstrim. Beruntung Indonesia tidak termasuk”,tukasnya.
Denny Mangala menyebutkan, hal ini terjadi karena penduduk dunia sekarang sudah berada diangka 8.3 Milyar, padahal idealnya dihuni 2.3 milyar jiwa.
“Semakin banyaknya penduduk dunia berakibat pada meningkatnya kebutuhan pangan dan papan, efeknya kepada lingkungan hidup”,tutur Denny Mangala.
Juru bicara Pemprov Sulut ini membeberkan, saat ini Sulut termasuk kesulitan beras. Itu bukan karena Sulut tidak bisa surplus beras.
“Data yang ada, potensi pertanian kita khususnya padi bisa over produksi, jika ditanami padi. Persoalannya lahan padi kita saat ini ditanami nilam”,tandas Mangala.
Jangan lewatkan : Plt Ketua BPMS Dorong P/KB GMIM untuk Saling Memberdayakan
Di Bolmong sendiri, banyak yang ditanami nilam. Akibatnya kita kekurangan stok beras 120 ton. Makanya saat ini beras kurang. Kekurangan beras ini pasti mendorong inflasi, kenaikan harga beras.
“Oleh karena itu sejak 2 hari yang lalu dilakukan gerakan pangan murah. Kita ingin menjamin masyarakat tidak kekurangan kebutuhan hidup”,terangnya.
Mangala mengajak seluruh P/KB termasuk Panji Yosua P/KB GMIM, bersama-sama kita edukasi masyarakat, kalau sawah, tanam padi.
Ia juga menyebutkan akan program makanan bergisi gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto, untuk mengatasi persoalan gisi buruk anak-anak Indonesia.
“ Program MBG di sulut sekarang masih sementara uji coba. Angka stunting di Indonesia masih 20an persen. Sulut saja stunting saja ada 20,8 persen. Dari 100 anak di Sulut ada 20 orang yang stunting”,bebernya.
Dengan angka stunting masih tergolong tinggi, bagaiamana negara menjemput Indonesia Emas 2045.
“Makanya perlu digalakkan MBG. Meskipun anggaran besar,”ujar Mangala.
Pendidikan
Sektor pendidikan menjadi bagian dari program prioritas Gubernur Yulius unyuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto.
“Kita bersyukur di Sulut, salah satu dari 5 provinsi di Indonesia yang dapat sekolah unggulan, Taruna Nusantara”,ungkap Mangala.
Tanah dan anggarannya sudah ada, dalam waktu dekat akan ground breaking di Langowan. Ia mengatakan hadirnya sekolah unggulan ini, membuka peluang anak-anak Sulut sekolah di sana.
“Tetapi kita harus mempersiapkan anak-anak kita karena harus tes. Jangan sampai peserta luar Sulut lebih banyak lulus”,katanya.
Selain sekolah Taruna Nusantara, Provinsi Sulut mendapat alokasi sekolah unggulan Garuda dan Sekolah Rakyat untuk anak-anak yang tergolong tidak mampu dari sisi ekonomi mereka.
“Semua biaya ditanggung pemerintah. Mereka diasramakan. Sekolah rakyat ada di Remboken Minahasa, lainnya di Manado dan Bolaang Mongondouw.”Ujarnya.
Program Ketenagakerjaan
Mangala menambahkan, terkait dengan tenaga kerja ilegal asal Sulut di Vietnam Kamboja dan Myanamar, tertinggi kedua di Indonesia setelah Sumatera Utara.
Ia mengimbau P/KB sebagai dan Panji Yosua P/KB, bersama-sama mari kita menjaga anak-anak untuk diwaspadai dan tidak tertipu dengan iming-iming gaji tinggi dan pergi secara ilegal.
“Mereka awalnya dikirim ke Singapura dan Thailand lalu lewat darat menuju ketiga negara itu. Ini yang membuat kesulitan mendeteksi,” ungkap Mangala.
Pak Gubernur Yulius kata Mangala, sudah memprogramkan magang ke Jepang. Ini butuh persiapan khusus baik dilatih keterampilan dan bahasa serta budayanya selama 6 bulan.
“Sudah sekitar 300 lebih orang Sulut menjadi tenaga kerja di Jepang. Saya sudah lihat langsung pekerjaan di sana. Di sana anak-anak kita bekerja di sektor pertanian dan industri perkebunan”,tambahnya.
Denny Mangala mengatakan, mereka digaji 22.5 juta. Ada yang sampai 25 juta. Makan, penginapan gratis.
“Mari saya ajak P/KB GMIM dan Panji Yosua P/KB GMIM, bersama-sama mendukung program pemerintah untuk Sulut dan masyarakat sejahtera”,pungkas Denny Mangala.







