Portalsulutnew.com — Di tengah maraknya jajanan modern dan makanan kekinian, pesona jajanan pasar tradisional tak pernah pudar. Salah satu yang tetap dicintai dan selalu berhasil membangkitkan kenangan masa kecil adalah Nogosari. Kue berbahan dasar pisang yang dibungkus daun pisang ini bukan sekadar makanan ringan, melainkan juga warisan budaya dan rasa rindu akan kampung halaman.
Nogosari, yang dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia terutama di Jawa, terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan pisang. Teksturnya yang lembut dengan rasa manis alami dari pisang membuat kue ini begitu digemari berbagai kalangan. Disajikan dalam balutan daun pisang, Nogosari tidak hanya menggugah selera tetapi juga menyajikan aroma khas yang membawa kita pada suasana dapur nenek di sore hari.
Di banyak desa, Nogosari sering hadir dalam acara hajatan, tasyakuran, atau sekadar pelengkap di meja saat kumpul keluarga. Tidak sedikit perantau yang mengaku kangen kue ini, karena rasanya erat kaitannya dengan kenangan masa kecil membantu ibu di dapur, menikmati camilan sepulang sekolah, atau berbagi dengan tetangga.
Meski kini bisa ditemukan di pasar tradisional dan bahkan toko oleh-oleh, cita rasa Nogosari buatan rumahan tetap sulit tergantikan. Sentuhan tangan ibu atau nenek dalam proses pembuatannya menciptakan kehangatan yang tak bisa dijual di mana pun.
Lebih dari sekadar kue, Nogosari adalah pengikat kenangan, pelipur rindu, dan pengingat akan akar budaya. Di setiap gigitan, tersimpan cerita dan cinta dari kampung halaman. Maka tak heran, Nogosari selalu punya tempat istimewa di hati banyak orang Indonesia.
[***]
