Kebangkitan dan Kenaikan: Dua Pilar Utama Keselamatan Kristiani

oleh
Tuhan Yesus Kristus Naik Ke Sorga (Ilustrasi)

Religi,Portalsulutnew.com–Dalam iman Kristiani, ada dua peristiwa yang menjadi fondasi utama keselamatan umat manusia: Kebangkitan Yesus Kristus dan Kenaikan-Nya ke Surga.

Keduanya bukan sekadar peristiwa historis yang diceritakan dalam Alkitab, tetapi merupakan pilar teologis yang menopang pengharapan dan iman orang percaya.

Tanpa kebangkitan, salib menjadi akhir. Tanpa kenaikan, misi Kristus terasa belum lengkap.

Lantas, bagaimana kedua peristiwa ini membentuk inti keselamatan dalam iman Kristen.

1. Kebangkitan: Kemenangan atas Dosa dan Maut
Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian adalah inti dari Injil. Rasul Paulus dengan tegas menyatakan, “Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu” (1 Korintus 15:17). Kebangkitan bukan hanya mukjizat, melainkan deklarasi ilahi bahwa dosa dan maut telah dikalahkan.

Dalam kebangkitan-Nya, Kristus menggenapi nubuat dan menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Allah. Kebangkitan ini juga menjadi jaminan bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan mengalami hidup yang kekal.

Ini bukan sekadar penghiburan rohani, melainkan dasar dari pengharapan eskatologis, bahwa suatu hari tubuh kita pun akan dibangkitkan dalam kemuliaan (1 Korintus 15:52-53).

Kebangkitan juga mengubah cara hidup orang percaya. Itu memanggil kita untuk hidup dalam pembaruan — meninggalkan dosa dan mengenakan kehidupan baru (Roma 6:4). Oleh karena itu, kebangkitan bukan hanya doktrin, tapi juga panggilan untuk transformasi hidup.

2. Kenaikan: Pengangkatan dan Pemerintahan Kristus

Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke surga di hadapan murid-murid-Nya (Kisah Para Rasul 1:9-11). Kenaikan ini sering kali kurang disorot, namun memiliki makna teologis yang sangat dalam.

Pertama, kenaikan menandai pengangkatan Yesus ke posisi otoritas tertinggi — duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Efesus 1:20-21). Ia bukan hanya Juruselamat, tetapi juga Raja yang memerintah atas seluruh ciptaan.

Kedua, kenaikan menandai permulaan pelayanan Yesus sebagai Pengantara dan Imam Besar di surga (Ibrani 7:25). Ia mempersembahkan darah-Nya sekali untuk selamanya, dan kini menjadi pembela kita di hadapan Allah.

Ketiga, kenaikan membuka jalan bagi pengutusan Roh Kudus (Yohanes 16:7). Tanpa kenaikan, tidak akan ada Pentakosta. Dengan naiknya Kristus, Ia mencurahkan Roh Kudus ke atas Gereja, yang memberdayakan umat-Nya untuk melayani dan menjadi saksi di dunia.

3. Keselamatan yang Utuh: Dari Salib ke Tahta

Keselamatan dalam Kristus bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga restorasi total manusia dalam relasinya dengan Allah.

Kebangkitan membawa hidup baru, dan kenaikan menjamin masa depan kita dalam kemuliaan. Kedua peristiwa ini menyatakan bahwa karya Kristus lengkap dan cukup.

Dalam kebangkitan, kita menerima hidup. Dalam kenaikan, kita menerima warisan. Kristus yang telah bangkit dan naik itu akan datang kembali bukan sebagai bayi dalam palungan, tetapi sebagai Raja yang mulia.

Kebangkitan dan kenaikan bukan sekadar peringatan liturgis tahunan. Keduanya adalah realitas rohani yang hidup, yang memberikan arah, makna, dan kekuatan dalam iman orang percaya. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, dua pilar ini mengingatkan kita bahwa keselamatan bukanlah harapan kosong — tetapi sebuah janji yang telah digenapi dan sedang dikerjakan dalam hidup kita, hingga akhirnya disempurnakan saat Kristus datang kembali.

[***]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.