MANADO | Portalsulutnews.com — Bunaken kembali jadi pusat sorotan dunia. Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, membuka Festival Bunaken 2025 di Dermaga Bunaken, Tanjung Paser, Manado, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan Festival Bunaken 2025 ini menjadi bagian dari perayaan HUT ke-61 Provinsi Sulut, sekaligus momentum untuk menggaungkan kembali pesona wisata bahari unggulan daerah ini.
“Kita harus promosikan lagi keindahan taman laut Bunaken, terutama bawah lautnya. Ini ikon dunia yang wajib kita jaga,” tegas Gubernur Yulius saat membuka acara.
Orang nomor satu di Sulut ini, menyoroti lonjakan wisatawan mancanegara, terutama dari Cina, Hongkong, dan Korea. Ia mengungkap, kunjungan dari wisatawan Korea bahkan akan dilakukan setiap hari ke depan.
“Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, kebersihan dan keindahan Bunaken harus menjadi tanggung jawab kita bersama. Jangan ada lagi sampah di laut,” pesannya.
Gubernur juga mengingatkan bahwa Bunaken adalah wajah Sulawesi Utara di mata dunia. Ia pun mengajak seluruh masyarakat, termasuk nelayan dan pelaku pariwisata, untuk menjaga laut dan lingkungan sekitar.
“Saya ingin Bunaken kembali bersinar,” ujarnya penuh semangat.
Gubernur Yulius juga menginstruksikan Dinas Pariwisata untuk lebih agresif mempromosikan Bunaken dan memperkuat sektor ekonomi kreatif. Ia menekankan pentingnya harga souvenir yang terjangkau dan menarik bagi wisatawan.
“Souvenir jangan terlalu mahal. Buat produk yang disukai wisatawan, tapi tetap berkualitas,” tandasnya.
Tak hanya itu, Gubernur juga memerintahkan Wali Kota Manado untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap semua fasilitas pendukung wisata mulai dari kesehatan hingga kebersihan lingkungan.
Baca: Desember Ditetapkan Sebagai Bulan Budaya, Gubernur Yulius Selvanus Bangkitkan Api Seni Sulut
Festival Bunaken 2025 dibuka secara resmi lewat pemukulan tetengkoren oleh Gubernur Yulius bersama Kapolda Sulut, Pangdam XIII/Merdeka, Wali Kota Manado, dan Kadis Pariwisata Sulut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan lomba perahu hias, serta kegiatan penanaman mangrove dan transplantasi karang sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian laut. (romel)
