Selasa 15 Maret 1960 “Pertemuan” Pertama Menuju Permesta Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi

oleh
oleh
DJ Somba dan FJ 'Broer' Tumbelaka (berbaju putih). Matungkas 15 Maret 1960. Foto Dokumentasi Dari Keluarga FJ 'Broer' Tumbelaka.

Penyelesaian pergolakan Permesta yang biasa disebut ‘Permesta Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi’ tercatat terselesaikan pada tahun 1961 melalui tiga kali gelombang penerimaan pasukan dalam bentuk upacara di lokasi antara Malenos dan Lopana (sekarang disebut Malenos Baru, Kabupaten Minahasa Selatan) yang dihadiri oleh Pangdam Merdeka, Brigjen Soenandar Pridjosoesarmo dan salah satu Tokoh Besar Permesta, Daniel Julius Somba dan jajaran lainnya.

Lalu di Tomohon yang dihadiri oleh Mayjen Hidayat dan Brigjen Ahmad Yani dari pihak TNI serta salah satu Tokoh Besar Permesta, AE Kawilarang dan beberapa jajaran. Terakhir di Papakelan Minahasa yang dihadiri oleh MKN / KASAD, Jenderal AH. Nasution dan salah satu Tokoh Besar Permesta, Daniel Julius Somba.

Dalam perjalanan upaya mewujudkan ‘Permesta Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi’ berawal dari pembicaraan bersifat pribadi di Jalan Ijen Nomor 44 Malang antara dua kawan lama, Kolonel Soerachman yang merupakan Panglima Divisi Brawijaya dan Frits Johanes Tumbelaka atau biasa disapa Broer Tumbelaka pada bulan Oktober 1959.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.