JAKARTA | Portalsulutnew.com — Tekanan publik terhadap dunia pendidikan kembali memuncak. Rabu (03/12/2025), untuk ketiga kalinya DPP Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) kembali menduduki kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) di kawasan Sudirman, Jakarta.
Aksi yang dipimpin langsung Ketua PAMI, Romi Rumengan bersama Sepri Nelwan ini diarahkan pada satu tuntutan utama “pencopotan Rektor Unima, Joseph Kambey, Ph.D, yang mereka nilai kuat terlibat kasus plagiasi”.
Pantauan video yang diterima media ini menunjukkan barisan massa aksi yang dijaga ketat aparat Polda Metro Jaya. Lagu-lagu perlawanan dan teriakan tuntutan menggema di halaman kantor Kemendikti Saintek sejak pagi.
“Kami minta Presiden Prabowo Subianto menonaktifkan rektor Unima saat ini. Jangan ada standar ganda, perlakukan sama seperti kasus UNM,” teriak Rumengan disambut sorakan para demonstran.
PAMI menilai kasus yang menyeret Rektor Unima sudah terang-benderang. Karena itu mereka mendesak Menteri Brian Yuliarto untuk tidak menunggu putusan PTUN Jakarta. Menurut mereka, bukti plagiasi sudah cukup untuk membebastugaskan Kambey demi menjaga martabat akademik Sulawesi Utara.
“Dunia pendidikan kami sedang sakit. Kampus kehilangan kepercayaan publik karena dipimpin orang yang dinilai tak layak,” ujar salah satu orator melalui pengeras suara.
Sementara, Romi Rumengan menegaskan agar Menteri Yulianto segera bertindak.
“Kami tetap kukuh. Menteri Brian Yuliarto harus segera menonaktifkan rektor Unima,”tegas Rumengan.
Setelah gelombang orasi berlangsung, pihak Kemendikti Saintek membuka pintu dialog. Enam perwakilan demonstran dipersilakan masuk dan diterima jajaran pejabat kementerian, mulai dari Kabag Hukum, Kabag Humas, hingga perwakilan Sekretariat Jenderal.(*/ronay)





