Kejati Sulut Tak Main-main: Penyelidikan Melonjak, Uang Negara Diselamatkan Fantastis

oleh
oleh
Kejati Sulut Konferensi pers
Konferensi Pers Kejati Sulut

MANADO | Portalsulutnew.com — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara tancap gas perang melawan korupsi! Komitmen itu ditegaskan langsung Kepala Kejati Sulut, Jacob Hendrik Pattipeilohy, SH, MH, saat konferensi pers usai Upacara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Aula Sam Ratulangi Kejati Sulut, Selasa (9/12/2025).

Didampingi Wakajati Sulut, Asisten Tindak Pidana Khusus, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, Kabag TU, serta Kasi Penerangan Hukum, Kajati membeberkan capaian “keras” Kejati Sulut sepanjang tahun 2025.

Dalam kesempatan itu, Kajati Sulut menyampaikan bahwa sepanjang 2025, penanganan perkara korupsi mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2024, dengan rincian:
– Penyelidikan: 67 perkara
– Penyidikan: 47 perkara
– Penuntutan: 46 perkara
– UHLBEE: 39 perkara.

Sejumlah kasus yang ditangani kejaksaan saat ini:
– Di Kejati Sulut: 7 penyelidikan, 8 penyidikan.
– Di Kejari se-Sulut: 60 penyelidikan, 39 penyidikan.

Tidak hanya proses hukum, Kejati Sulut berhasil menyelamatkan Uang Negara Rp190,1 Miliar.

Selanjutnya untuk capaian kinerja Bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sulut 2025:

– Penyelidikan: 7 perkara (2 naik ke tahap penyidikan)

– Penyidikan: 8 perkara (1 naik ke tahap penuntutan)

Aduan Masyarakat Meledak, Total Lapdumas: 218 laporan:

– Kejati Sulut: 98 laporan
– Kejari se-Sulut: 120 laporan
Selain itu, terdapat 8 kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) sepanjang tahun 2025.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan melonjak tajam. Di Tahun 2024: 76,2% pada Tahun 2025 naik menjadi: 85%.

“Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus menyelamatkan keuangan negara dan memulihkan kerugian yang dirampas para koruptor,” tegas Kajati Sulut.

Jacob Pattipeilohy menegaskan, Kejati Sulut tak hanya berburu tersangka.

“Kami juga mendorong perbaikan tata kelola, menyelamatkan dan memulihkan aset negara agar berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Meski mengakui capaian 2025 belum sepenuhnya ideal, ia memastikan komitmen tidak akan surut.

“Sesuai tema Harkodia 2025, kami akan terus memberantas korupsi demi kemakmuran rakyat. Seluruh orientasi kami untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Kajati Sulut memastikan bahwa pembalakan liar (illegal logging) yang marak terjadi di Sulawesi Utara kini menjadi perhatian dan prioritas utama penindakan.
“Ini tidak akan kami biarkan,” pungkasnya.(romel)

No More Posts Available.

No more pages to load.