TP-PKK Minahasa Turun Tangan: Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Resmi Dibentuk, Seruan Tindakan Cepat Menggema

oleh
Pengukuhan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak
Pengukuhan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak

MINAHASA | Portalsulutnew.com — Tekanan untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Minahasa akhirnya mendapat dorongan baru. Ketua TP-PKK Minahasa, Ny. Martina Watok Dondokambey-Lengkong, SE, tampil langsung memberikan materi sekaligus mengukuhkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Jumat (28/11/2025) di Ano’s Cafe Resto N Pool.

Kegiatan bertajuk Peningkatan Kapasitas SDM Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan ini menghadirkan pemangku kepentingan lintas sektor mulai dari dinas teknis, lembaga layanan, hingga organisasi perlindungan perempuan dan anak sebagai bentuk konsolidasi menghadapi meningkatnya kasus kekerasan di daerah.

Pengukuhan Satgas ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemkab Minahasa mulai menggeser pendekatan dari sekadar seremonial menuju tindakan cepat di lapangan. Satgas diharapkan menjadi garda terdepan dalam pencegahan, respon pertama, penanganan kasus, hingga pendampingan korban yang selama ini kerap terhambat birokrasi dan minimnya koordinasi.

Dalam pemaparannya, Martina Lengkong menegaskan bahwa kemajuan perempuan tidak lahir dari keberuntungan, tetapi dari keberanian untuk terus belajar dan memahami medan sosial yang dihadapi.

“Kunci sukses perempuan adalah mau belajar untuk maju, tidak ragu bertindak, mengenali potensi diri, memahami problem di masyarakat, dan mampu bersinergi dengan dunia luar,” tegasnya.

Ia menyebut kegiatan ini bukan sekadar forum pelatihan, tetapi titik tekan agar semua unsur bergerak serempak menciptakan ekosistem yang aman dan berkeadilan.

“Semoga kegiatan ini memperkuat komitmen kita menciptakan lingkungan yang aman, setara, dan berkeadilan bagi perempuan dan anak,” tambahnya menutup sesi.

Acara ini turut dihadiri Asisten I, Kadis Kominfo, Kadis Sosial, Kadis P3A, Kadis Pendidikan, Kepala Bapelitbangda, Direktur RSUD Sam Ratulangi, Kadis P2KB, dan tamu undangan lainnya—menegaskan bahwa isu perempuan dan anak kini bukan lagi tugas satu lembaga, tetapi tanggung jawab kolektif.(PSN)

No More Posts Available.

No more pages to load.