Sangihe,Portalsulutnew.com-Proyek pembangunan ruas jalan Salurang–Hangke–Palareng yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak mulai mempertanyakan kualitas dan transparansi pengerjaan proyek tersebut.
Dugaan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan jalan penghubung Salurang-Hangke-Palareng di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Bersumber dari anggaran PEN tahun 2021, masyarakat mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) setempat untuk segera turun tangan.
Ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Hendra Lumempouw. Ia memyebutkan bahwa informasi didapatnya, pelaksanaan pemgerjaan jalan pemghubung tiga desa itu, diduga tidak sesuai spesifikasi.
“Ada spesifikasi yang tak sesuai dalam pengerjaan ruas yang dikrrjakan salah satu kontraktor besar dari Papua ini, ada juga dugaan pelanggaran masa waktu kerja hingga harus TGR,” ujar Lumempuw , Rabu (09/04/2025) pada wartawan media ini.
Lumempouw mendesak APH di Kepulauan Sangihe, untuk segera melakukan penyidikan.
“Apalagi ada informasi Kejaksaan Negeri setempat sudah pernah menangani masalah tersebut beberapa tahun lalu. Untuk itu, bisa segera melakukan pengumpulan bukti dan keterangan, atau pun kalau sudah sempat ditangani kami minta terus diseriusi,” tukasnya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum media ini, Jalan Salurang-Hangke-Palareng bersumber dari dana PEN tahun 2021 yang dikucuri untuk Kabupaten Sangihe. Pagu proyek senilai Rp 13.2 miliar kabarnya ketika tender dimenangkan PT Anugrah Damai Papua (ADP).
Melansir salah satu media, Kepala Dinas PUPR Sangihe Engelin Sasiang pada 2022 memastikan ada 7 ruas jalan yang ditangani bersumber PEN 2021. Dua paket yang sudah tuntas yaitu rekonstruksi jalan Eneratu-Binongos di Kelurahan Tona Dua Kecamatan Tahuna Timur dengan anggaran Rp1,174 miliar dan rekonstruksi jalan Pananuareng Kecamatan Tabukan Tengah dengan anggaran Rp1,189 miliar.
Sementara lima paket yang masih sementara dikerjakan dan ditargetkan selesai pada Agustus 2022 masing-masing; pembangunan jalan Salurang-Hangke-Palareng di Kecamatan
Tabukan Selatan Tengah dengan anggaran Rp13,2 miliar., Pembangunan jalan Ngalipaeng-Tumalede di Kecamatan Tabukan Selatan Tengah dengan anggaran Rp11,250 miliar.
Kemudian Rekonstruksi jalan Dalokaweng-Lehupu-Sampakang di Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara dengan anggaran Rp14,453 miliar. Rekonstruksi jalan Kawiwi-Sampakang Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara dengan anggaran Rp11,358 miliar.
Dan Rekonstruksi jalan Sowaeng-Batunderang di Kecamatan Manganitu Selatan dengan anggaran Rp2,904 miliar.
Fisik kelima proyek menurut Engelin sudah mendekati 100 persen.
[***]
Response (1)