MANADO | Portalsulutnew.com — Setelah terpilih sebagai Ketua KONI Manado, dr Richard Sualang langsung menunjukkan gaya kepemimpinan yang tak kenal pemanasan. Kamis pagi (11/12), ia bergerak cepat menuju Sekretariat KONI Sulut di Sario. Kunjungan perdana yang terasa seperti sinyal keras bahwa roda organisasi harus berputar sejak menit pertama.
Setibanya di lokasi, Sualang disambut Ketua Umum KONI Sulut Brigjen TNI (Purn) B. Jerry Waleleng bersama jajaran inti, Wakil Ketua I Santy Luntungan, Sekum Magdalena Wullur, dan Bendahara Umum Amelia Tungka.
Pertemuan berlangsung hangat, namun nuansanya jelas dan bukan sekadar formalitas, tetapi pertanda era baru koordinasi olahraga Manado–Sulut.
Dalam dialog awal, Sualang memaparkan hasil Musorkot KONI Manado dan langsung menegaskan.
“Manado tidak bisa jalan sendiri. Sinergi adalah harga mati.”ujar Richard Sualang yang juga Wakil Wali Kota Manado.
Pesan itu menggarisbawahi tekadnya menghapus pola kerja sektoral yang selama ini kerap menghambat laju pembinaan olahraga.
Namun poin paling krusial hadir ketika pembicaraan mengerucut ke PON Bela Diri II tahun 2026.
Event nasional yang bakal digelar Juni 2026 itu menjadi pusat perhatian kedua belah pihak. Bagi Sualang, PON Bela Diri bukan hanya panggung prestasi atlet, tetapi juga pintu besar untuk menggeliatkan ekonomi Manado.
Event ini diproyeksikan membawa efek berantai:
— Okupansi hotel melonjak,
— UMKM menggeliat,
— trafik maskapai meningkat,
— dan Manado mendapat sorotan nasional sebagai kota tuan rumah yang siap bersaing.
KONI Manado menyatakan siap berdiri di garis terdepan, mengerahkan energi penuh untuk memastikan kesiapan venue, koordinasi lintas sektor, hingga pendampingan cabang bela diri.
Dengan langkah agresif di hari pertama serta komunikasi yang langsung menembus level provinsi, Richard Sualang mengirim pesan yang tak bisa diabaikan.
KONI Manado resmi beroperasi dalam mode “full power” tanpa jeda, tanpa menunggu. (ronay)
